Breaking News

Orang yang Paling Merugi di 10 Hari Terakhir Ramadhan Pesan KH Achmad Yaudin Sogir

Liputan08.com – Memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak doa, dan mencari malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Namun, ada golongan orang yang justru menjadi golongan paling merugi di penghujung bulan suci ini. Hal ini disampaikan oleh KH Achmad Yaudin Sogir dalam tausiah daringnya yang disiarkan langsung dari Gedung DPRD Kabupaten Bogor pada Jumat (28/3/2025). Beliau, yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor, mengingatkan umat Islam agar tidak termasuk dalam golongan orang yang merugi tersebut.

KH Achmad Yaudin Sogir menegaskan bahwa di antara orang yang paling merugi di akhir Ramadhan adalah mereka yang tidak mendapatkan ampunan Allah meskipun telah menjalani puasa selama sebulan penuh. Beliau mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Hakim:

“Rasulullah ﷺ naik ke mimbar, lalu berkata, ‘Amin, amin, amin.’ Para sahabat bertanya, ‘Kenapa engkau berkata amin, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Jibril berkata kepadaku, ‘Celakalah seseorang yang ketika bulan Ramadhan datang, kemudian bulan itu berlalu sebelum dia diampuni,’ maka aku berkata, ‘Amin.’” (HR. Ahmad dan Al-Hakim)

KH Achmad Yaudin Sogir menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan bahwa seseorang yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan dari Allah adalah orang yang paling celaka dan merugi. Seharusnya, bulan suci ini menjadi momentum untuk memperbanyak istighfar, bertaubat, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Beliau menambahkan, para ulama sepakat bahwa orang yang tidak memperoleh ampunan di bulan Ramadhan adalah mereka yang menyia-nyiakan waktu dengan maksiat, enggan beribadah, lalai dalam shalat, dan tidak menggunakan kesempatan emas ini untuk memperbaiki diri.

Menurut KH Achmad Yaudin Sogir, ada tiga golongan utama yang paling merugi di 10 hari terakhir Ramadhan:

1. Mereka yang tidak meningkatkan ibadah dan mencari Lailatul Qadar
Beliau mengingatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang bangun (untuk beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orang yang merugi adalah mereka yang melewatkan kesempatan meraih Lailatul Qadar karena sibuk dengan urusan duniawi dan tidak memanfaatkan malam-malam terakhir Ramadhan untuk beribadah.

2. Mereka yang tetap dalam dosa dan maksiat
KH Achmad Yaudin Sogir mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali.” (QS. An-Nahl: 92)

Beliau menjelaskan bahwa makna ayat ini mencerminkan orang-orang yang selama Ramadhan beribadah, tetapi setelahnya kembali melakukan maksiat dan meninggalkan kebaikan yang telah mereka lakukan.

3. Mereka yang tidak memperbaiki hubungan dengan sesama manusia
Dalam tausiah ini, KH Achmad Yaudin Sogir juga menyoroti pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama. Beliau mengingatkan sabda Rasulullah ﷺ:
“Barang siapa yang memutus tali silaturahmi, maka Allah akan memutus rahmat-Nya darinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Banyak orang yang beribadah hanya secara ritual tetapi masih menyimpan dendam, hasad, dan kebencian terhadap sesama. Padahal, salah satu syarat mendapatkan ampunan Allah adalah memperbaiki hubungan dengan manusia.

KH Achmad Yaudin Sogir mengajak seluruh umat Islam agar tidak termasuk dalam golongan yang merugi. Beliau menekankan bahwa Rasulullah ﷺ selalu meningkatkan ibadahnya di 10 hari terakhir Ramadhan, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits:

“Adalah Nabi ﷺ ketika memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadhan), beliau menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh, dan mengencangkan ikat pinggangnya (lebih giat beribadah).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau menutup tausiah dengan pesan, “Jangan biarkan Ramadhan berlalu begitu saja tanpa makna. Jika kita telah menyia-nyiakan awal dan pertengahan Ramadhan, maka setidaknya mari kita manfaatkan 10 hari terakhir ini dengan maksimal. Perbanyak shalat, dzikir, istighfar, dan mohon ampunan kepada Allah. Semoga kita termasuk orang-orang yang diampuni dosa-dosanya dan meraih keberkahan di bulan yang mulia ini.”

Dengan pesan penuh makna ini, KH Achmad Yaudin Sogir mengingatkan bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertaubat dan meraih keberkahan Ramadhan, selama hati masih dipenuhi dengan keinginan untuk kembali kepada Allah.

(Zakar)

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya