Breaking News

Komisi III DPR RI Apresiasi Satgas Ops Damai Cartenz Gagalkan Penyelundupan Senjata ke KKB di Papua

Liputan08.com Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Mangihut Sinaga, memberikan apresiasi tinggi terhadap keberhasilan Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz dalam menggagalkan penyelundupan senjata api dan amunisi yang diduga akan disalurkan kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua. Keberhasilan ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

Dalam operasi yang berlangsung pada 1-7 Maret 2025, Satgas Damai Cartenz berhasil mengamankan berbagai barang bukti, termasuk dua pucuk senjata laras panjang, empat pistol G2 Pindad, serta ratusan butir amunisi. Selain itu, petugas juga menyita senapan angin, kompresor udara, dan uang tunai sebesar Rp369,6 juta yang diduga terkait dengan transaksi jual beli senjata ilegal.

Mangihut menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras aparat keamanan dalam menjaga kedaulatan negara serta melindungi masyarakat Papua dari ancaman kelompok bersenjata.

“Kami sangat mengapresiasi upaya Satgas Damai Cartenz yang berhasil menggagalkan penyelundupan senjata ini. Ini adalah bukti nyata bahwa aparat keamanan terus bekerja untuk memastikan Papua tetap aman dan damai,” ujar Mangihut (10/3/2025).

Lebih lanjut, politisi dari Fraksi Partai Golkar itu menyoroti pentingnya pengawasan ketat di jalur-jalur yang berpotensi menjadi akses penyelundupan senjata ke wilayah konflik. Menurutnya, aparat keamanan perlu meningkatkan koordinasi serta memanfaatkan teknologi dalam memantau pergerakan kelompok-kelompok yang diduga terlibat dalam penyelundupan senjata ke KKB.

Dalam operasi ini, salah satu pihak yang diduga kuat terlibat adalah Yuni Enumbi, yang disebut sebagai penghubung utama dalam penyelundupan senjata ke KKB. Aparat keamanan masih terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap jaringan lebih luas yang terlibat dalam pasokan senjata ilegal di Papua.

Mangihut menekankan bahwa tindakan tegas harus terus dilakukan guna mencegah senjata ilegal beredar dan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang berpotensi mengganggu keamanan nasional.

“Keamanan di Papua harus dijaga dengan ketat. Kami mendukung penuh upaya aparat dalam menindak penyelundupan senjata agar tidak ada celah bagi kelompok bersenjata untuk memperkuat diri dan mengancam masyarakat,” tegas mantan Kajati Sulawesi Utara tersebut.

Selain itu, Mangihut juga mendorong pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menelusuri sumber pendanaan serta jaringan internasional yang mungkin terlibat dalam penyelundupan senjata ke Papua. Ia menegaskan bahwa penyelundupan senjata bukan hanya ancaman bagi keamanan nasional, tetapi juga dapat mempersulit upaya pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua.

Keberhasilan operasi ini diharapkan menjadi momentum bagi aparat keamanan untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan penindakan terhadap jaringan penyelundupan senjata di Papua. Mangihut juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam memastikan keamanan wilayah tersebut tetap terkendali.

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa aparat kita tidak tinggal diam. Kami berharap operasi serupa terus dilakukan agar tidak ada celah bagi kelompok bersenjata untuk merusak kedamaian di Papua,” pungkasnya.

Dengan adanya operasi semacam ini, diharapkan masyarakat Papua dapat hidup dengan lebih tenang dan terhindar dari ancaman kelompok kriminal bersenjata yang selama ini mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tersebut.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya