Breaking News

Bupati Bogor Perintahkan Pembinaan untuk Kades Gunung Menyan Usai Kontroversi Video Viral

Liputan08.com CIBINONG – Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor untuk memberikan pembinaan kepada Kepala Desa (Kades) Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, yang viral di media sosial akibat konten yang menuai kontroversi. Arahan ini langsung ditindaklanjuti oleh Kepala DPMD Kabupaten Bogor pada Senin (24/2).

Viralnya nama Wiwin Komalasari bermula dari video yang beredar di media sosial, memperlihatkan dirinya membawa berkat atau nasi kotak sambil melontarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas dalam acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor. Dalam video tersebut, Wiwin menyebut kata “geli” hingga “jomet,” yang memicu reaksi negatif dari warganet.

Meski tengah mengikuti retret kepala daerah di Magelang, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, tetap menanggapi serius peristiwa ini. Ia menegaskan pentingnya etika dan kehati-hatian pejabat publik dalam bermedia sosial.

“Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Jangan sampai terulang lagi. Saya imbau kepada seluruh pejabat publik di lingkungan Pemkab Bogor untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial,” tegas Rudy Susmanto.

Menindaklanjuti arahan Bupati, Kepala Dinas PMD Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, menyampaikan permohonan maaf mewakili Pemerintah Kabupaten Bogor jika konten tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.

“Atas arahan Pak Bupati, kami akan segera memanggil Kepala Desa Gunung Menyan untuk memberikan pembinaan. Kami berharap hal serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari,” ujar Renaldi.

Sementara itu, Kades Wiwin Komalasari telah memberikan klarifikasi melalui akun TikTok pribadinya, @ratuwk1414. Dalam unggahannya, Wiwin menegaskan tidak ada niat untuk melecehkan atau merendahkan acara tersebut. Ia mengaku hanya bermaksud bersenang-senang bersama rekan-rekannya.

“Kalau kata ‘geli’ yang saya ucapkan itu bukan berarti jijik, tapi lebih ke lucu. Saya minta maaf jika ucapan saya membuat beberapa pihak tidak nyaman. Ke depan saya akan lebih berhati-hati lagi,” ujar Wiwin dalam klarifikasinya.

Kontroversi ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian pejabat publik dalam bermedia sosial, mengingat setiap tindakan dan ucapan mereka dapat menjadi sorotan masyarakat.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya