Breaking News

Pemkab Bogor Panen 5 Ton Cabai Rawit untuk Kendalikan Inflasi Jelang Nataru

Liputan08.com SUKAMAKMUR – Dalam upaya mengendalikan inflasi kebutuhan pokok, khususnya harga cabai, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melaksanakan panen cabai rawit merah di lahan pertanian seluas 3,3 hektar di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sukamakmur, pada Selasa (10/12/2024). Panen simbolis ini dilakukan oleh Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor serta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Sukamakmur.

Selain panen, Pj. Bupati Bogor juga menyerahkan bantuan berupa satu unit alat traktor kepada kelompok tani di Desa Mekarwangi, sebagai bagian dari dukungan pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayah tersebut.

Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, menyatakan bahwa panen cabai rawit ini merupakan salah satu langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan di Kabupaten Bogor. “Hari ini kita panen cabai rawit di lahan seluas 3,3 hektar. Ini merupakan upaya pengendalian harga cabai, khususnya menjelang Nataru. Saat ini inflasi di Kabupaten Bogor sudah terkendali dengan baik, termasuk harga bahan pokok,” ujarnya.

Ia menambahkan, panen ini memberikan keyakinan bahwa harga cabai menjelang Nataru akan tetap stabil dan terkendali. “Ini panen untuk memastikan ketersediaan cabai rawit di pasar, sehingga harga bisa terjaga,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Distanhorbun Kabupaten Bogor, Tatang, menjelaskan bahwa hasil panen kali ini mencapai 5 ton, dengan produksi per hektar sekitar 1,5 ton. “Hasil panen ini akan didistribusikan ke seluruh pasar yang ada di Kabupaten Bogor,” ungkapnya.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wahana Bakti Mekarwangi, Saripudin, juga mengungkapkan bahwa panen cabai rawit saat ini menghadapi tantangan harga yang sedang turun drastis. “Saat ini harga cabai rawit dari petani ke tengkulak hanya Rp7.000 per kilogram, padahal sebelumnya Rp30.000 per kilogram. Faktor cuaca juga memengaruhi hasil panen, bahkan bisa menyebabkan gagal panen,” katanya.

Meski demikian, ia bersama kelompok tani lainnya terus berupaya menjaga produksi cabai agar tetap memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Bogor.

Dengan adanya langkah strategis seperti panen massal ini, diharapkan kebutuhan cabai rawit di Kabupaten Bogor dapat tercukupi, sekaligus menjaga stabilitas harga menjelang perayaan akhir tahun.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya