Liputan08.com Jakarta, 21 November 2024 – SMAN 81 Jakarta menjadi tuan rumah kegiatan penyuluhan hukum bertema “Upaya Penanggulangan Judi Online di Kalangan Remaja” yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
Penyuluhan ini diisi oleh Dr. Rahman Amin, S.H., M.H., dan Dr. Rahmat Saputra, S.H., M.H., dosen tetap Fakultas Hukum, serta melibatkan mahasiswa-mahasiswi fakultas tersebut.
Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh pihak sekolah, termasuk para guru dan siswa/siswi. Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, membahas berbagai aspek hukum dan faktor-faktor yang menyebabkan maraknya kasus judi online di kalangan masyarakat, termasuk generasi muda.
Dr. Rahman Amin dalam paparannya menjelaskan, “Judi online sangat merugikan berbagai kalangan masyarakat. Selain melanggar hukum, aktivitas ini dapat membawa sanksi pidana yang berat sebagaimana diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan.”
Ia menjelaskan bahwa pelaku judi dapat dijerat dengan ketentuan berikut:
1. Pasal 303 ayat (1) KUHP, yang mengatur ancaman pidana penjara hingga 10 tahun atau denda maksimal Rp25 juta bagi mereka yang dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk berjudi.
2. Pasal 303 bis ayat (1) KUHP, mengancam pelaku yang menggunakan kesempatan main judi dan memberikan kesempatan main judi, dengan pidana penjara 4 tahun dan denda Rp 10 juta.
3. Pasal 27 ayat (2) jo. Pasal 45 ayat (3) UU No. 11 Tahun 2008 tentang ITE dan perubahannya, yang mengancam pelaku judi online dengan pidana penjara maksimal 10 tahun atau denda hingga Rp10 miliar.
“Kesadaran hukum harus ditanamkan sejak dini agar generasi muda terhindar dari jebakan judi online yang hanya memberikan janji palsu tentang kekayaan instan,” tambah Dr. Rahman.
Dr.Rahman mengungkapan lebih lanjut dengan bahayanya judi bisa dicegah dengan cara menggunakan hukum pidana atau tanpa hukum pidana. Tips bagi pelajar agar terhindar dari judi online antara lain:
1. Tolak tawaran bermain judi online dengan iming-iming akan menang.
2. Jangan pernah mencoba-coba untuk bermain judi online.
3. Perbanyak kegiatan yang positif seperti olahraga, hobi kreatif, menjadi relawan, dan lain-lain.
4. Belajar keterampilan yang bermanfaat bagi masa depan.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Rahmat Saputra menyoroti faktor-faktor yang memicu maraknya judi online, seperti mudahnya akses internet, kurangnya edukasi tentang risiko judi, dan tekanan ekonomi. “Judi online bukan solusi untuk mendapatkan kekayaan secara instan. Sebaliknya, hal ini justru membawa dampak buruk, baik secara hukum maupun sosial,” tegasnya.
Dr. Rahmat juga menyampaikan tiga pendekatan utama dalam mencegah judi online:
1. Pendekatan Sosial Ekonomi, yakni dengan meningkatkan ekonomi dan kemampuan masyarakat melalui kebijakan yang tepat.
2. Pendekatan Regulasi, yaitu pembuatan regulasi yang jelas dan tegas untuk mencegah praktik judi online.
3. Pendekatan Situasional, dengan mendekatkan edukasi kepada kelompok-kelompok sasaran yang rentan terlibat dalam judi online.
Pihak sekolah menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini,Seperti yang di sampaikan oleh Yandhi Timosia,S.pd . “Kami berharap penyuluhan seperti ini dapat memberikan wawasan hukum dan memperkuat karakter siswa-siswi kami agar lebih bijak dalam menggunakan teknologi,” ungkap salah satu guru SMAN 81 Jakarta.
Kegiatan penyuluhan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran generasi muda tentang bahaya judi online dan pentingnya menaati hukum di era digital.
Penulis: Ali Wardana
Baca Juga
-
16 Okt 2024
Pj. Bupati Bogor Bachril Bakri Tinjau Kecamatan Rumpin dan Gunung Sindur untuk Bahas Isu Prioritas
-
26 Nov 2024
Pangdam I/BB Hadiri Dialog Pilkada Damai Sumut: Komitmen Bersama Sukseskan Pilkada 2024
-
07 Nov 2024
STIH Adhyaksa Gelar Seminar Internasional: Soroti ESG dan Perlindungan Data Menuju Indonesia Emas 2045
-
11 Des 2024
Wapres Gibran Saksikan Simulasi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Bogor, Tekankan Edukasi untuk Pelajar
-
30 Okt 2024
Satgas Yonif 641/Bru Antarkan Semangat Belajar Anak Sekolah di Jayawijaya
-
06 Nov 2024
Rudy Susmanto Temukan Akar Leluhur di Bogor, Ziarah ke Makam Buyut Moyangnya di Cimande
Rekomendasi lainnya
-
19 Des 2024
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Setujui 2 Permohonan Restorative Justice dalam Kasus Narkoba
-
12 Okt 2024
Ketua PWI Pusat, C.H. Bangun, Kecam Keras Penganiayaan terhadap Wartawan di Kantor PWI Kabupaten Bogor
-
25 Okt 2024
Kecamatan Jasinga Raih Juara Umum di MQK Pertama Kabupaten Bogor 2024
-
10 Okt 2024
Kejaksaan RI Gelar Bimbingan Teknis dan Manajemen Bertema Public Speaking dan Strategi Komunikasi Efektif
-
16 Des 2024
Kejaksaan Agung Periksa Saksi Terkait Kasus Korupsi Impor Gula
-
29 Nov 2024
Kabadiklat Kejaksaan RI Kunjungi Kejati Bali untuk Monitoring dan Evaluasi Alumni Diklat