Breaking News

Diskusi Hari Pahlawan SBC: Jaring Pemikiran untuk Pemimpin Kabupaten Bogor Masa Depan

Liputan08.com BOGOR – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, Sosial Bisnis Center (SBC) menggelar diskusi santai yang bertujuan menjaring pemikiran-pemikiran konstruktif jelang Pilkada Kabupaten Bogor. Ketua SBC, Burhanni, menyampaikan bahwa forum ini diadakan untuk membuka ruang bagi gagasan positif dan konkret dari berbagai kalangan. “Kami ingin mengajak semua pihak memberikan masukan untuk pembangunan ke depan tanpa memihak salah satu calon Bupati,” ujar Burhanni, Minggu (10/11).

Burhanni menegaskan bahwa forum ini netral, murni untuk menyumbangkan ide dan rekomendasi bagi pemimpin yang akan datang. “Kami berharap semua pemikiran ini bisa menjadi masukan untuk pemimpin masa depan,” tambahnya.

Dalam diskusi tersebut, berbagai tokoh masyarakat dan aktivis turut menyampaikan pandangan mereka. Adi Prabowo, salah satu peserta diskusi, menyatakan bahwa pemimpin mendatang harus fokus pada pengembangan ekonomi melalui Pusat Informasi Bisnis Terpadu (PIBT). Menurutnya, PIBT akan mengoptimalkan potensi daerah dan mendorong peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Dengan menggali potensi daerah, otomatis PAD kita akan meningkat,” jelas Adi.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor, Dedy Firdaus, menyuarakan pentingnya mendirikan universitas di Kabupaten Bogor. Dengan populasi hampir 6 juta jiwa, ia menilai daerah ini membutuhkan lembaga pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia lokal. “Harapan saya, ke depan, universitas bisa berdiri di sini,” ujarnya.

Diskusi ini juga dihadiri sejumlah tokoh dari organisasi masyarakat (Ormas) dan aktivis. Yudi, tokoh senior FKPPI, mengkritisi ketimpangan dalam pelaksanaan kegiatan di Kabupaten Bogor yang disebabkan oleh lemahnya pengawasan. Ia berharap ke depan ada perbaikan sistem pengawasan agar ketimpangan ini dapat teratasi.

Abie Nasihk, Ketua Forum Guru Muhammadiyah, menyoroti masalah pendidikan di wilayah pelosok Kabupaten Bogor yang minim pengawasan. Ia mengusulkan pemekaran wilayah sebagai solusi untuk meningkatkan efektivitas pengawasan di sektor pendidikan. “Dengan pemekaran, pengawasan bisa lebih maksimal sehingga kualitas pendidikan di daerah terpencil dapat meningkat,” katanya.

Heri, Ketua Gibas, menambahkan pentingnya pelatihan pengawasan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pengawas di Kabupaten Bogor. Menurutnya, pelatihan ini penting agar pengawas memiliki pengetahuan setara dengan yang diawasi. “Ini agar kita sejajar dengan pihak yang diawasi,” jelas Heri. Ia juga mengusulkan agar pengawasan dilakukan secara bersama-sama untuk meningkatkan dampaknya dan menghindari fragmentasi.

Diskusi ini berhasil merangkum berbagai masukan strategis yang diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk kepemimpinan Kabupaten Bogor di masa depan.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya