Breaking News

Tawuran di Perbatasan Tanah Sareal-Sukaraja KH Achmad Yaudin Sogir Soroti Kinerja Keamanan dan Tuntut Penegakan Perda

Liputan08.com Bogor, Minggu, 27 Oktober 2024 – Insiden tawuran terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari di perbatasan antara Kecamatan Tanah Sareal dan Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan hilangnya nyawa. Lokasi kejadian dikenal sebagai titik yang sering digunakan oleh kelompok tak dikenal untuk berkumpul, memanfaatkan sepinya suasana dan minimnya penerangan jalan.

Ogeng, seorang tukang ojek setempat, menyampaikan bahwa wilayah tersebut sering dijadikan tempat mangkal oleh kelompok yang tidak dikenal saat warga sedang beristirahat. “Kami meminta kepada penegak Perda dari Satpol PP agar segera menertibkan bangunan liar (BANGLI) di sepanjang jalan yang mengganggu lalu lintas dan rawan dijadikan tempat berkumpulnya massa,” ujarnya.

Menanggapi kejadian ini, KH Achmad Yaudin Sogir, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bogor yang membawahi bidang pemerintahan dan keamanan, menyampaikan keprihatinannya. Ia menyatakan bahwa kejadian tawuran ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah dan pihak terkait. “Saya akan memanggil Satpol PP untuk segera menertibkan bangunan liar yang ada di sekitar lokasi, karena telah meresahkan warga sekitar,” kata Sogir.

Selain itu, Sogir juga menyoroti minimnya penerangan jalan umum (PJU) di wilayah tersebut. Ia menilai kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko keamanan. “Saya akan meminta PLN cabang Bogor untuk segera menyediakan penerangan jalan di sekitar kampung ini, karena masyarakat sudah membayar listrik dengan biaya PJU, tetapi sampai sekarang belum menikmati manfaatnya. Dinas Perhubungan (Dishub) juga perlu bertanggung jawab karena sudah menerima anggaran dari APBD untuk PJU tetapi belum melaksanakan tugasnya di wilayah ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Sogir mendesak penegak hukum, khususnya Kepolisian Resort Bogor, untuk menerapkan sanksi tegas bagi pelaku tawuran. “Kita bisa belajar dari Jawa Timur yang sudah memberlakukan sanksi berat, bahkan tembak mati bagi pelaku tawuran. Saat ini, nyawa manusia seakan dianggap murah, dan ini menghancurkan harapan masa depan anak-anak kita,” tegasnya.

Sogir mempertanyakan kinerja aparat keamanan di Kabupaten Bogor, mengingat maraknya kasus kekerasan yang sering terjadi, mulai dari tawuran, pengeroyokan, begal, hingga pembunuhan. Menurutnya, tingkat kejahatan yang tinggi menunjukkan perlunya peningkatan kinerja aparat dalam menjaga keamanan masyarakat.

KH Achmad Yaudin Sogir berharap langkah-langkah tegas ini akan menekan angka tawuran dan kekerasan di Kabupaten Bogor serta memberikan rasa aman bagi warganya.

Tags:

Baca Juga

Rekomendasi lainnya